Rabu, 13 Mei 2020

My Memory - Field Trip to Kidzania

    Hai, teman-teman! Jadi, aku mau.. mmm.., menceritakan kenangan ini kepada kalian. Ini kenangan yang.. sangat sangat sangat menyenangkan, dan bisa jadi tidak bisa diulang! Kenangan ini terjadi saat aku kelas empat. Berdasarkan tema pelajaran Tematik saat itu, yaitu mengenai profesi dan pekerjaan, sekolah mengadakan field trip khusus anak-anak kelas empat, ke Kidzania. Itu merupakan kejutan yang sangat menggembirakan bagi kami saat itu. Kidzania adalah salah satu tempat terfavorit kami (selain Jungleland) untuk melakukan fun trip atau field trip.

    Pukul enam pagi, kami berkumpul di tempat yang sudah ditentukan. Pukul tujuh lebih, kami sudah berangkat ke Kidzania. Sesampainya di sana, kami segera membeli tiket untuk masuk. Aku satu kelompok dengan Aliya, Alyssa, Alif, Adra, Rama, dan lain-lain, dan gurunya adalah Miss Tari. Sebelum mulai bermain, kami mendapatkan kartu bank Kidzania terlebih dahulu. Kami akan mendapatkan uang Kidzoss setiap bermain. Bisa kami simpan di kartu bank dengan menukarnya ke bank Kidzania.

    Pertama-tama, kami memutuskan untuk bermain rumah gempa terlebih dahulu. Namun, tidak bisa semua orang, jadi aku, Aliya, Rama, dan Andra W (kalau tidak salah, ya) bermain menjadi arkeolog (arkeolog atau panteolog, ya?). Kami menggali tulang dinasaurus. Kami juga menonton film tentang arkeologi yang suaranya tidak terdengar sama sekali (wkwkwkwk) dan diperlihatkan cacing oleh kakaknya. Hiiyyy.., membayangkannya saja aku sudah geli sekali, jadi.. aku tidak mau melihat! 

    Oh, ya, aku tidak bisa menceritakannnya secara berurutan, ya, karena aku sendiri tidak begitu ingat, aku hanya ingat, apa saja yang aku mainkan. 

    Kami bermain hotel-hotelan. Aku dan Alif menjadi manajer hotel, sedangkan yang lainnya menjadi pelayan (hihi.., bukan ngejek, ya). Aku mengetik daftar pengunjung, kemudian memeriksa kamar. OMG, aku tidak percaya, apakah teman-temanku yang menjadi pelayan benar-benar merapikannya atau tidak merapikannya sama sekali (tempat tidurnya sangat rapi seperti sebelumnya). Ada toiletnya juga, lho, dan Alif mencoba menggunakannya (ya ampun! Tapi aku tidak melihatnya, lho, ya) 

    Setelah itu, kami bermain jual-jualan di supermarket. Aku ingin sekali menjadi pembelinya, tapi aku malah dipilih menjadi orang yang membawakan barang-barang yang akan dibeli. Yeah..., jujur saja, aku tidak terlalu suka permainan yang ini. Kurang seru rasanya, mungkin kalau aku jadi pembeli akan sedikit lebih seru.

    Lalu, kami berpencar lagi. Aliya bersama yang boys bermain menjadi pilot, sedangkan aku, Adra, Alyssa, dan Dyah bermain menjadi agen rahasia. Wow, ini permainan favoritku di Kidzania selain panjat gedung! Aku satu tim dengan Dyah, sedangkan Adra bersama Alyssa. Pertama, kami harus mencari puzzle di dalam ruangan gelap. Yup! Dan kami menemukannya di salah satu kantung yang berada di dinding, sementara tim Adra x Alyssa masih harus mencarinya, yang kata kakaknya, berada di rumput. Aku dan Dyah kemudian masuk ke babak kedua, memasukkan kode untuk membuka pintu menuju ruangan berikutnya. Aku menggunakan senter mini untuk menerangi dinding ruangan yang gelap sambil membacakan kode-kode yang berhasil kutemukan, sementara Dyah mengetikkan kode. Setelah mencoba beberapa kali mencoba, kami akhirnya berhasil, dan masuk ke babak ketiga. Di ruangan berikutnya, kami harus mencari puzzle lagi dan ruangannya tidak gelap, tapi kami tidak boleh menginjak lantai kaca. Aku dan Dyah bekerja sama. Dyah bertugas memegang koper agen rahasia tempat untuk menyimpan puzzle, sementara aku melangkah dengan hati-hati di pinggiran, sambil terus berpegangan pada dinding yang berpola seperti batu dan memeriksa setiap kantung. Kami akhirnya menemukan puzzle tersebut di kantung pintu menuju ruangan selanjutnya.

    Kami pun membuka pintu. Ternyata, kami kembali ke ruangan pertama dengan meja bergaya futuristik, tempat awal! Kupikir kami sudah selesai, tapi ternyata tidak. Adra dan Alyssa menerima sejumlah uang Kidzoss dan harus menunggu kami mendapatkan puzzle berikutnya. Kakak penjaga permainan ini mendadani kami untuk samaran, melukis kumis! Ya ampun, itu membuatku agak malu, tapi aku tetap penasaran! Kami menaiki mobil agen rahasia menuju arena mobil balap. Petunjuknya adalah, "jauhi listrik". Di sebelah kami ada panel listrik, sedangkan di depan kami ada pintu. Apakah puzzle-nya berada di pintu? Tapi, dimananya? Aku dan Dyah sama-sama berpendapat bahwa puzzle-nya berada di atas pintu, di sela-sela kecil antara pintu dengan dinding atasnya. Dyah berjinjit untuk mengambil puzzle-nya, dan kami berhasil! Kami segera kembali ke ruangan agen rahasia dan kami mendapatkan hadiahnya. Meja futuristik terangkat, membuat kami terkagum-kagum, seperti di film fiksi sains yang bertema masa depan, kemudian, dua kartu Alianz Secret Agent muncul. Kata kakaknya, kartu tersebut bisa digunakan, agar untuk bermain permainan yang perlu membayar dengan uang Kidzoss menjadi gratis. Kami senang sekali!

    Setelah itu, para boys menuju permainan mengenai air, atau apapun itu yang tidak aku mengerti. Sementara aku dan girls lainnya menuju permainan radio. Oh, ya, tadi, saat teman-teman lainnya menunggu kami menyelesaikan permainan agen rahasia, Aliya dan the boys bermain polisi-polisian! Sepertinya seru sekali, dan itu membuatku sedikit menyesal karena memilih permainan agen rahasia.

    Di permainan radio, kami membacakan berita dan menyetel lagu. Hei, kalian mungkin bisa menebaknya, apa lagu yang disetel! Tentu saja, lagu Blackpink! Teman-temanku penggemar Blackpink, yang saat itu lagi terkenal-terkenalnya. Pyuh, aku bukan penggemar Blackpink. Tapi, aku bersenandung sedikit, yang membuat teman-temanku agak.. gimana gitu. Soalnya, aku jarang banget menyanyi di sekolah, dan jika teman-temanku melihatku menyanyi, mereka seakan melihat.. artis turun dari mobil? Sebenarnya suaraku nggak bagus-bagus amat, malah kata ibuku fals, tapi karena aku jarang menyanyi di sekolah, respon teman-temanku sama saja seperti respon mereka terhadap temanku yang suaranya cukup bagus.

    Ada cerita kocak saat boys bermain permainan tentang air. Saat mereka selesai, salah satu temanku, yang bernama Hafidz, tertinggal di dalam ruangan! Kakak penjaganya tidak tahu kalau Hafidz masih di dalam. Untungnya, teman laki-lakiku menyadarinya (aku tidak ingat siapa). Hahaha, kami tertawa mendengar cerita mereka.

    Setelah itu, kami makan siang terlebih dahulu. Aku bersyukur karena makanannya lumayan kusukai, nasi dengan ayam goreng dan lauk lainnya. Aku hanya makan nasi dan ayam gorengnya, lauk lainnya tidak terlalu kusukai. Tapi tidak apa-apa, kata orangtuaku, yang penting dimakan nasi dan lauknya, tidak perlu semuanya. Aku bisa minum susu nanti di perjalanan pulang, untuk menambah kalori.

    Sehabis makan, kami memutuskan untuk bermain panjat gedung. Wow.., itu tinggii… sekali! Kami harus menekan bel di atas, baru kemudian melompat turun. Sensasinya, menegangkan sekaligus seruuuuuuuu sekali! Tanganku sedikit berkeringat saat itu, sehingga sedikit sulit untuk memanjat karena tangan yang licin. Tapi, teman-temanku terus menyemangatiku, yang membuatku tambah semangat dan terus memanjat.

    Saat aku selesai bermain panjat gedung, tinggal aku sendiri dengan Alyssa dan Nadira dari kelompok lain. Dua orang kakak penjaga permainan mengajak kami ke atas, dan menurut kami, lebih baik ikut daripada tidak ada kerjaan. Ternyata, kami disuruh menjadi pemukul bel! Ya ampun, tapi itu cukup menyenangkan. Kami melakukan beberapa gerakan sambil memegang bendera yang tingginya mungkin setara dengan diriku sendiri. Setelah itu, kami masuk lagi, dan salah satu kakak penjaganya memilihku untuk memukul bel. Tangan kiriku menutup telinga kiriku, sementara tangan kananku memukul bel. Doeeeeng!! Kencang sekali! Tapi kami bertiga mendapatkan masing-masing sepuluh atau dua puluh Kidzoss.         

    Aku berlari menuju tempat teman-temanku berada. Ternyata, mereka mau main parade! Aku buru-buru ikut daripada tidak ngapa-ngapain. Aku mendapatkan pompom, kemudian kami berparade berkeliling Kidzania. Seru sekali, walaupun agak capek. Setelah berparade, kami tidak tahu mau ngapain lagi. Para guru kemudian menyuruh kami untuk shalat. Setelah shalat, aku dan beberapa temanku iseng mengintip permainan teater, yang ternyata sedang pertunjukan dongeng Peter Pan.

    Setelah itu, kami pun pulang! Yeah, sekian cerita dariku, semoga kalian menyukainya! Bye..

0 komentar:

 

Velvetluna NMR Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang